Work From Home (Bag 1)

Tiga minggu sudah dilalui dengan program work from home oleh sebagian orang. Apa saja kegiatan yang sudah kamu lakukan? Masak? Menggambar? Bernyanyi? Atau malah buat bisnis baru seperti memproduksi APD dan katering rumahan? Yang pasti, hal yg ku lakukan adalah menulis. Ya, menulis blog setelah sekian lama tidak pernah ku lakukan lagi. Ku harap segalanya segera pulih. Semoga tulisan work from home ini hanya terdiri dari 2 bagian. Tidak perlu berkepanjangan.

Sebenarnya aku bukan work from home sih. Satu bulan lalu, aku sudah mengajukan resign dari tempat kerja. Karena one month notice, maka jadilah aku berhenti kerja saat momen work from home ini. Semua rencana jelas ambyar, wabah Covid-19 ini benar-benar sulit dihentikan. Demi mendukung langkah pemerintah untuk di rumah aja, maka inilah beberapa kegiatan yang kulakukan:

Menggambar

Ini cita-cita dari dulu. Bisa menggambar, tapi ya apa boleh buat ya, kemampuan hanya segini. Inilah gambar pertama ku saat hari pertama work from home. Pakai alat yang ada aja. Karena punya notes dari Bank Mandiri, ya coret-coret disitu jadinya. Niatnya sih mau serius menggambar setiap hari, bahkan sudah pinjam buku ade tentang menggambar. Tapi apa boleh buat, jari ku manja kalau menggambar. Sampai hari ke 20 sekian ini (udah gak tau hari lagi sekarang) tidak menggambar sama sekali.

Menyulam

Ini pengalaman yang luar biasa. Sebelumnya hanya bisa melihat video tutorial tentang menyulam. Berkat banyaknya waktu yang dimiliki, aku berusaha membuat tutorial. Doain ya semoga hal ini lancar.

Lihat postingan ini di Instagram

Satu tahun lalu mulai membuat sulaman tipografi untuk hadiah orang yg spesial. Ini bidang pertama saya untuk latihan. #embroidery #Embroiderydesign #modernembroidery #sulam #benang #craft #dirumahaja #karyabenang

Sebuah kiriman dibagikan oleh KaryaBenang (@karyabenang) pada 1 Apr 2020 jam 6:20 PDT

Ngulik apa aja

Ini nyusahin sih, tapi memang aku suka. Teringat saat SMP suka utak atik css friendster. tadinya juga ingin ubah template blog ini, tapi kok aku suka banget ya sama konsep sederhana ini. Jadi untuk sementara waktu akan ku urungkan niat ku.

Menautkan akun instagram di blog

Masak

Salah satu keterampilan hidup dasar yang penting dimiliki manusia. Dua minggu sekali aku pergi ke pasar untuk belanja bahan makanan. Selain lebih hemat, banyaknya waktu dapat dibunuh dengan cara ini. Berhubung aku anaknya lambat, maka aktivitas memasak bisa menyita waktu sampai 40 menit hanya untuk satu lauk. Tidak ada foto yang layak ditampilkan untuk masakan. Lain kali kalau memang sudah ada masakan yang instagramable, akan ku lampirkan gambarnya.

Kalau kalian, ngapain aja?