Debaran yang sama

Coba saya hitung. Semua ini bermula pada awal bulan November tahun 2013. Saat ini November tahun 2016. Edisi pertama yang saya buat adalah tentang kulit. Bulan ini pun tema nya berkaitan tentang kulit, dengan bahasan yang berbeda. Tiga tahun berkarya untuk Aha! Aku tahu telah membuat saya berhasil memiliki 36 karya yang terbit berkala setiap bulannya. Namun, rasa ini tetap saja sama. Selalu saja ada debaran yang sama saat mendesain di setiap edisinya.

Seiring dengan waktu, harusnya saya sudah terbiasa dengan perasaan ini. Perasaan panik dan cemas berlebih ini. Tapi selalu saja terjadi. Bayangkan saja 36 edisi dengan masing-masing 68 halaman dan saya terus menerus panik, cemas dan takut setiap kali memulai edisi. Rasanya saya jadi ingat kalimat "bisa karena biasa". Saya memang bisa menyelesaikan desainnya dengan baik. Tapi di waktu yang sama saya pun terbiasa dengan semua rasa cemas yang mengiringi setiap halaman pada semua edisi majalah ini.

 "bisa karena biasa"


***
Harus bagaimana? Kenapa terjadi seperti ini? Halah... semua itu hanya pertanyaan yang gak perlu dijawab. Satu-satunya jalan hanya segera menyelesaikannya. Segera selesaikan edisi ini, dan kamu akan segera baik-baik saja. Semua rasa cemas itu hanya alasan yang kamu buat sendiri. Alih-alih mengerjakan, kamu malah nulis blog. Banyak sekali waktu yang kau buang.
*** 

Selesai sudah saya bicara pada diri sendiri. Baca lagi naskahnya dengan baik. Cari referensi secepatnya. Memulai pekerjaan sekarang juga. Sekarang yang berarti sesaat setelah tulisan ini di publish.

(Gak usah dianggap serius. Ini cuma tulisan hiperbola tentang desainer yang sulit mengambil keputusan.)

Majalah Aha! Aku Tahu

Majalah Aha! Aku Tahu

Majalah Aha! Aku Tahu

Majalah Aha! Aku Tahu


Komentar

Paling Populer