The Tale of the Princess Kaguya
JAPANESE FILM FESTIVAL 2015 berlangsung selama 6 hari dari tanggal 26 November 2015 hingga 1 Desember 2015. Beragam film disajikan dalam acara tersebut, salah satunya adalah The Tale of the Princess Kaguya. Untuk berbagai informasi perilisan Film tersebut bisa dilihat di wikipedia, karena saya hanya akan membahas film ini dari sudut pandang pribadi dan cerita jalan-jalan ke bioskop.
Dari enam hari digelarnya acara Japanese Film Festival, ternyata saya hanya bisa datang 1 hari saja. Tepat di hari terakhir 1 Desember 2015 acara pemutaran di CGV Blitz Grand Indonesia. Tadinya bingung juga mau nonton apa, karena sebenarnyan film yang diincar adalah Evangelion: 3.33 You Can (Not) Redo. Berhubung pemutaran evangelion ada pada hari sabtu dan minggu (hari itu ada pekerjaan mendadak) jadilah saya tidak bisa menikmati film tersebut.
Pukul 11.00 iseng liat jadwal lagi di CGV Blitz, saya tertarik dengan judul The Tale of the Princess Kaguya. Agak sempet hopeless sih sama film ini, dari judulnya terkesan bercerita tentang putri-putrian ala disney yang terkesan happily ever after. Ternyata saya salah besar, kisah cinta di film ini benar-benar sarat makna. Jujur saja, bahkan saya menangis saat menontonnya.
The Tale of the Princess Kaguya diputar pada pukul 13.00 dan saya baru membeli tiket pukul 12.50. Sempat kesulitan memilih tempat duduk, karena lebih dari 80% kursi sudah dipesan. Padahal saat cek bangku via online masih 50% yang mengisi bangku, ternyata cepat penuh juga. Film di putar tepat waktu, beberapa penonton yang terlambat segera memenuhi kursi.
Berita kecantikan Kaguya tersebar hingga terdengar oleh Kaisar. Dia pun ingin memiliki Kaguya, tapi Kaguya menolak. Di malam-malam berikutnya, Kaguya terlihat murung dan terus memandangi bulan. Barulah diketahui bahwa ia akan kembali ke bulan pada tanggal 15 September. Hari tersebut datang, utusan langit menjemput. Segala upaya untuk menghalangi kembalinya kaguya di bulan gagal. Kaguya kembali ke bulan.
Sudut pandang pribadi
Sebagai dongeng, cerita ini sangat mengharukan. Lahirnya Kaguya mungkin mirip dengan dongeng timun suri ya? Sama-sama lahir di tempat yang mustahil. Dari alur cerita diatas, sebenarnya mudah sekali untuk menebak siapa yang sebenarnya disukai oleh Putri Kaguya. Yap, dia adalah Sutemaru.
"Kakak-kakak-an" Kaguya yang ia kenal sejak kecil. Mirisnya, mereka terpisah saat kecil karena keputusan ayah Kaguya untuk pindah ke Ibukota. Saat dewasa dan bertemu lagi, Kaguya terlihat sangat bahagia bahkan meminta agar bisa hidup bersama. Disaat itu Sutemaru sudah punya anak dan istri.
Di film The Tale of the Princess Kaguya kita bisa melihat bahwa pernikahan memang menjunjung tinggi nilai kesucian. Bayangkan saja, sebelum menikah para pelamar bahkan tidak melihat sosok Kaguya seperti apa. Mereka bicara dengan ditemani ayah, penasehat dan Kaguya diberi pembatas tirai.
Walaupun berakhir tidak bahagia, kita bisa belajar banyak dari dongeng ini.
Dari enam hari digelarnya acara Japanese Film Festival, ternyata saya hanya bisa datang 1 hari saja. Tepat di hari terakhir 1 Desember 2015 acara pemutaran di CGV Blitz Grand Indonesia. Tadinya bingung juga mau nonton apa, karena sebenarnyan film yang diincar adalah Evangelion: 3.33 You Can (Not) Redo. Berhubung pemutaran evangelion ada pada hari sabtu dan minggu (hari itu ada pekerjaan mendadak) jadilah saya tidak bisa menikmati film tersebut.
Pukul 11.00 iseng liat jadwal lagi di CGV Blitz, saya tertarik dengan judul The Tale of the Princess Kaguya. Agak sempet hopeless sih sama film ini, dari judulnya terkesan bercerita tentang putri-putrian ala disney yang terkesan happily ever after. Ternyata saya salah besar, kisah cinta di film ini benar-benar sarat makna. Jujur saja, bahkan saya menangis saat menontonnya.
The Tale of the Princess Kaguya diputar pada pukul 13.00 dan saya baru membeli tiket pukul 12.50. Sempat kesulitan memilih tempat duduk, karena lebih dari 80% kursi sudah dipesan. Padahal saat cek bangku via online masih 50% yang mengisi bangku, ternyata cepat penuh juga. Film di putar tepat waktu, beberapa penonton yang terlambat segera memenuhi kursi.
Sinopsis The Tale of the Princess Kaguya
Kaguya adalah anak yang lahir dari pohon bambu yang ditemukan oleh kakek pemotong bambu. Anak ini tumbuh lebih cepat dibanding dengan anak lainnya. Selang beberapa waktu dari menemukan kaguya, sang kakek juga menemukan emas dan kimono cantik dari pohon bambu. Hal inilah yang membuat kakek pemotong bambu yakin bahwa "anaknya" ditakdirkan menjadi seorang putri.
Singkat cerita, Kaguya diajak pindah ke ibukota meninggalkan teman-teman sepermainannya di hutan. Kaguya sangat sedih karena kepindahannya yang mendadak dan tidak bisa berpamitan dengan Sutemaru serta kawan lain. Di ibukota, Kaguya diajarkan tentang tata krama seorang putri oleh pengajar yang disewa oleh ayahnya. Sampai datanglah hari dimana Kaguya dilamar oleh 5 otang bangsawan,
Kaguya menolak secara halus kelima bangsawan tersebut dengan meminta hadiah pernikahan yang mustahil. Pohon emas berbuah kekilauan (permata), mangkuk suci budha, kulit tikus putih asal kawah gunung berapi, mutiara dari leher naga, dan kulit kerang bercahaya milik burung walet. Kelima bangsawan terus berusaha untuk memberikan hadiah yang dimaksud, tapi jelas tidak mungkin didapatkan, barang-barang tersebut tidak mungkin ada di bumi.
Berita kecantikan Kaguya tersebar hingga terdengar oleh Kaisar. Dia pun ingin memiliki Kaguya, tapi Kaguya menolak. Di malam-malam berikutnya, Kaguya terlihat murung dan terus memandangi bulan. Barulah diketahui bahwa ia akan kembali ke bulan pada tanggal 15 September. Hari tersebut datang, utusan langit menjemput. Segala upaya untuk menghalangi kembalinya kaguya di bulan gagal. Kaguya kembali ke bulan.
Sudut pandang pribadi
Sebagai dongeng, cerita ini sangat mengharukan. Lahirnya Kaguya mungkin mirip dengan dongeng timun suri ya? Sama-sama lahir di tempat yang mustahil. Dari alur cerita diatas, sebenarnya mudah sekali untuk menebak siapa yang sebenarnya disukai oleh Putri Kaguya. Yap, dia adalah Sutemaru.
http://i.imgur.com/
Di film The Tale of the Princess Kaguya kita bisa melihat bahwa pernikahan memang menjunjung tinggi nilai kesucian. Bayangkan saja, sebelum menikah para pelamar bahkan tidak melihat sosok Kaguya seperti apa. Mereka bicara dengan ditemani ayah, penasehat dan Kaguya diberi pembatas tirai.
Walaupun berakhir tidak bahagia, kita bisa belajar banyak dari dongeng ini.
Komentar
Posting Komentar